Minggu, 02 Juni 2013

The journey of phisic

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman,banyak kemajuan dalam bidang ilmu fisika dan pada saat itu juga bermunculan ilmuan-ilmuan fisika baru di dunia ini. Kemajuan suatu ilmu akan mempunyai arti apabila seorang ilmuwan mampu mengomunikasikan penemuannya kepada ilmuwan- ilmuwan lainnya melalui suatu penjelasan yang dapat dimengerti. Ilmu pengetahuan tidak akan berkembang jika para ilmuwan mendiamkan hasil penelitiannya dan tidak mewariskan ilmunya kepada generasi selanjutnya. Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang perjalanan fisika dari (klasik) sampai (modern) seperti sekarang ini.


Newtonian adalah merupakan model fisika teori yang pertama kali lahir dalam dunia fisika.teori ini sempat di tempatkan dalam kedudukan "The Ultimate Theory" pada masanya. James clark maxwell (1831-1879) dalam kuliah inagurasi di cambridge University pada tahun 1871 menyampaikan optimisnya bahwa dalam waktu dekat semua konstanta fisika akan dapat terestimasi. Namun kenyataannya pada akhirnya teori ini tidak mampu menerapkan fenomena fisis pada tingkat lebih lanjut. Dimulai dengan misteri yang muncul dari permasalahan Black Body Radiation, atau bahkan tidak mampu menerangkan apa grafitasi dan bagaimanaproses terjadinya.

Albert Einstein (1879-1955) kemudian muncul dengan memberikan koreksi yang berarti bagi perkembangan fisika teori.Namun hal ini tidak berarti meruntuhkan teori newton, namun memberikan koreksi lebih teliti dalam kondisi tertentu (dalam hal ini relativitas khusus memberikan koreksi untuk benda bergerak dengan kecepatan extra). Teori Relativitas khusus di publikasikan pada tahun 1905 oleh Einstein sebagaimana mestinya perumusan fisis untuk benda yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Sedangkan Teori relatifitas umum di publikasikan pada tahun 1915 yang melandasi teorinya pada geometri ruang waktu bagi grafitasi secara tunggal.pembuktian dari relativitas umum teramati di afrika oleh Arthur Stanley Eddington (1882-1944) pada tanggal 29 Mei 1919 dalam misi penelusuran prediksi Einstein, yang sebenarnya pada sebelumnya juga pernah diamati olehnya dan berhasil pada tahun 1912.

ke dua tokoh tersebut yang paling berperan penting dalam perjalanan ilmu fisika dari klasik hingga modern. Dan berikut adalah tokoh-tokoh lain yang juga ikut mempngaruhi perkembangan ilmu Fisika.

Galileo Galilei (1564-1642)
Seorang ahli matematika, filsafat, dan teologi dari Prancis. Di bidang fisika, dia mencoba mengukur kecepatan-kecepatan bunyi dengan menggunakan echo (gema). Selain itu, dia juga mengukur frekuensi gelombang pada dawai. Di bidang matematika, dia menemukan perumusan untuk mencari bilangan prima.

 Marin Mersenne (1588-1648)
Seorang ahli fisika, filsafat, astronomi, dan matematika alami dari Italic yang memberikan andil mendasar dalam bidang gerak, astronomi, kekuatan bahan, dan sampai perkembangan metode saintifik. Perumusannya tentang inersia, hukum benda jatuh bebas, dan lintasan parabola merupakan awal dari perubahan mendasar dalam pelajaran tentang gerak. Dia juga yang mengatakan bahwa buku alam harus ditulis dalam kalimat matematika sehingga mengubah filsafat yang biasa diungkapkan hanya dengan kata-rata menjadi kalimat matematika. Pada akhirnya, penemuan teleskopnya membuat revolusi di bidang astronomi, dan membuka jalan baru terhadap diterimanya sistem neliosentris dari Copernicus, dengan teleskop tersebut, dia dapat mengamati bintik matahari, lembah, dan gunung di permukaan bulan, keempat satelit terbesar dari planet Yupiter, dan fase-fase planet Venus. Selain teleskop, Galileo juga yang menemukan termometer.

Robert Boyle (1672-1691)
Seorang ahli filsafat alami, penulis teologi Inggris dan merupakan tokoh dari abad ke-17 yang disegani. Dia lebih dikenal sebagai ahli filsafat, khususnya di bidang kimia, tetapi karyanya meliputi berbagai disiplin ilmu, yaitu hidrostatis, fisika, ilmu bumi, sejarah alam, dan kimia non-sains. Dia terkenal berkat penemuan Hukum Boyle. Dia termasuk orang yang disegani dalam pembentukan Royal Society Invisible College", suatu organisasi yang dikhususkan untuk pengembangan sains.. Dia juga seorang pelopor dalam menggunakan eKSperimen dan metoda sains untuk menguji teorinya. Dia juga yang menemukan korek api.

Andreas Celsius (1701-1744)
Ahli astronomi Swedia. Dialah yang mengusulkan Termometer Celsius yang membagi antara titik beku air dan titik didih air menjadi 100 skala. Sebagai penghargaan, satuan temperaturnya yaitu derajat Celsius, diambil dari namanya.

James Watt (1736-1819)
Seorang penemu dari Skotlandia. Karyanya yang paling terkenal ialah penyempurnaan mesin uap yang telah dibuat oleh Thomas Savery dan Thomas Newcomen dari Inggris, seningga dapat digunakan untuk memompa air dari sumur. Selain itu, dia juga banyak terlibat dalam pembuatan saluran air. Namanya diabadikan sebagai satuan daya, yaitu watt yang setara dengan joule per sekon.

Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794)
Kimiawan Prancis yang dijuluki Bapak Kimia Modern. Dia yang mengusulkan tata nama kimia, menemukan perbedaan unsur dan senyawa, menulis buku pelajaran kimia pertama. Dia juga yang mula-mula mengetahui pentingnya oKsigen untuk pernapasan dan pembakaran. Selain menguasai ilmu kimia, dia juga ahli ekonomi, ahli pertanian, ahli eksperimen, dan seorang pegawai pemerintahan yang brilian. Sejak kecil ia menderita penyakit pencernaan yang kronis. Dia terpaksa banyak tinggal di rumah. Namun, dia pantang menyerah. Dia mempelajari banyak hal dan selalu ingin memperbaiki keadaan dalam keterbatasannya. Pada usia 23 tahun, dia menulis esai mengenai penerangan kota. Esai cemerlangnya itu mendapatkan penghargaan berupa medali emas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Prancis. Dia diangkat sebagai anggota lembaga itu pada usia 25 tahun.

John Dalton (1766-1844)
Seorang tukang tenun yang miskin. Dia sudah mulai mengajar pada usia 12 tahun. Dalton menghabiskan sebagian besar umurnya di Kota Manchester, mengajar tata bahasa dan sains. Semula, minat utama- nya adalah meteorologi. Dia terdorong untuk mempelajari perihal gas, sehingga pada akhirnya dia demikian terkenal dengan rumusan teori atomnya.

Thomas Young (1773-1829)
Seorang ilmuwan Inggris yang menekuni fisika, kedokteran dan peninggalan purbakala Mesir. Karyanya yang paling menonjol ialah dalam bidang optik, yaitu penemuan sifat gelombang cahaya melalui pengamatan peristiwa interferensi. Selain itu, dia juga mempelajari elastisitas dan gejala kapilaritas. Di bidang sejarah, dia juga ikut berperan dalam menjelaskan tulisan hieroglif Mesir yang ditulis dalam Rosetta Stone.

Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850)
Kimiawan asal Prancis, penemu Hukum Gay-Lussac, sianogen, hidrometer, alkoholmeter, pelopor penelitian sifat-sifat gas dan teknik analisis kimia, serta salah seorang perintis meteorologi. Dia juga yang menerbangkan balon cuaca pertama di dunia. Setahun setelah lulus dari Politeknik Paris, ia ditawari pekerjaan oleh Claude-Louis Berthollet, seorang kimiawan Prancis yang ter- kemuka. Berthollet mempunyai laboratorium sendiri dan memimpin sekelompok ilmuwan muda di daerahnya. Gay-Lussac mengadakan banyak riset bersama Berthollet dan Pierre Simon Laplace, dua ilmuwan yang dibiayai dan dilindungi Napoleon Bonaparte.

Michael Faraday (1791-1867)
Ahli fisika dari Inggris. Eksperimennya sangat membantu dalam memahami elektro magnetisme. Mulanya dia adalah seorang anli kimia yang banyak menemukan senyawa organiK, di antaranya benzena, yang merupakan gas pertama yang dapat dicairkan dari wujud gas. Karyanya yang paling utama tentunya di bidang listrik magnet. Dialah yang pertama kali memperkenalkan arus listrik dari medan magnet dan dia juga yang menemukan dinamo.

Nikola Tesla (1856-1943)
Seorang ahli fisika, insinyur listrik, serta penemu motor dan AC dari Amerika kelahiran Serbia. Dia merupakan salah seorang pelopor dalam penggunaan listrik arus bolak-balik. Dia juga menemukan kumparan Tesla, suatu transformator yang ia temukan 1891, yang banyak sekali digunakan dalam radio, televisi, dan peralatan listrik lainnya.

Irving Langmuir (1881-1957)
Ahli kimia-fisika dari Amerika dan pemenang nobel berkat karya- nya di berbagai bidang di kimia teori dan terapan. Penelitiannya di bidang fisika awan mengantarnya untuk membuat hujan buatan dengan menabur perak iodida dan karbondioksida pada awan hujan. Dia kembali memperoleh nobel, berkat penelitiannya mengenai film molekuler dan permukaan zat cair, yang membuat terbukanya bidang baru dalam penelitian tentang koloid dan biokimia. Selain itu, dia juga seorang penemu kawat pijar.

sampai sekarang ilmu fisika terus berkembang dengan ilmuan-ilmuan baru dengan penemuan barunya. semoga penemuan penemuan mereka bermanfaat bagi kehidupan kita bukan malah sebaliknya. dan pembelajaran yang dapat kita ambil kali ini adalah Jangan pernah takut mencoba,jangan pernah takut dengan hal yang baru,karena kita adalah generasi penerus mereka selanjutnya.,., :)


Sabtu, 01 Juni 2013

Rumus Difraksi, Interferensi Cahaya

Rumus Difraksi, Interferensi Cahaya SMA XII IPA

Fisikastudycenter.com- Rumus-rumus Fisika Cahaya, 12 SMA : Difraksi celah tunggal, interferensi celah ganda, kisi difraksi, daya urai optis, polarisasi cahaya.

Difraksi Celah Tunggal


dimana
d = lebar celah tunggal / celah sempit
y = jarak pita gelap ke - n dari pusat
L = jarak celah ke layar
θ = sudut simpang cahaya

Interferensi Celah Ganda



Kisi Difraksi



Daya Urai



Polarisasi Cahaya


Read more: http://fisikastudycenter.com/rumus-fisika/265-rumus-difraksi-interferensi-cahaya-sma-xii-ipa#ixzz2UyHwhr3WRumus Difraksi, interferensi cahaya

Suhu da Kalor

Suhu dan Kalor Category: Fisika X SMA Written by fisikastudycenter Fisikastudycenter.com- Contoh Soal dan Pembahasan tentang Kalor dan Pemuaian, Materi Fisika SMA Kelas 10 (X) mencakup kalor jenis, kalor laten (kalor lebur, kalor uap), Asas Pertukaran kalor / Asas Black dan pemuaian panjang, volume suatu bahan. Soal No. 1 Panas sebesar 12 kj diberikan pada pada sepotong logam bermassa 2500 gram yang memiliki suhu 30oC. Jika kalor jenis logam adalah 0,2 kalori/groC, tentukan suhu akhir logam! Pembahasan Data : Q = 12 kilojoule = 12000 joule m = 2500 gram = 2,5 kg T1 = 30oC c = 0,2 kal/groC = 0,2 x 4200 joule/kg oC = 840 joule/kg oC T2 =...? Q = mcΔT 12000 = (2,5)(840)ΔT ΔT = 12000/2100 = 5,71 oC T2 = T1 + ΔT = 30 + 5,71 = 35,71 oC Soal No. 2 500 gram es bersuhu −12oC dipanaskan hingga suhu −2oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam satuan joule! Pembahasan Data : m = 500 gram T1 = −12oC T2 = −2oC ΔT = T2 − T1 = −2o − (−12 ) = 10oC c = 0,5 kalori/groC Q = ....? Q = mcΔT Q = (500)(0,5)(10) = 2500 kalori 1 kalori = 4,2 joule Q = 2500 x 4,2 = 10500 joule Soal No. 3 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga keseluruhan es menjadi air yang bersuhu 0oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, dan kalor lebur es adalah 80 kal/gr, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam kilokalori! Pembahasan Data yang diperlukan: m = 500 gram L = 80 kalori/gr Q = ....? Q = mL Q = (500)(80) = 40000 kalori = 40 kkal Soal No. 4 500 gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga menjadi air yang bersuhu 5oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, kalor lebur es adalah 80 kal/gr, dan kalor jenis air 1 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan! Pembahasan Data yang diperlukan: m = 500 gram cair = 1 kalori/groC Les = 80 kalori/gr Suhu akhir → 5oC Q = .....? Untuk menjadikan es 0oC hingga menjadi air 5oC ada dua proses yang harus dilalui: → Proses meleburkan es 0oC menjadi air suhu 0oC, kalor yang diperlukan namakan Q1 Q1 = mLes = (500)(80) = 40000 kalori → Proses menaikkan suhu air 0oC hingga menjadi air 5oC, kalor yang diperlukan namakan Q2 Q2 = mcairΔTair = (500) (1)(5) = 2500 kalori Kalor total yang diperlukan: Q = Q1 + Q2 = 40000 + 2500 = 42500 kalori Read more: http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/6-suhu-dan-kalor#ixzz2UyGsuMuI

Cara menghilangkan password PDF dengan mudah


Ilmuan Fisika

Biography Questions and Answers on Albert Einstein Albert EinsteinAlbert Einstein was born at Ulm, in Württemberg, Germany, on March 14, 1879. Six weeks later the family moved to Munich, where he later on began his schooling at the Luitpold Gymnasium. Later, they moved to Italy and Albert continued his education at Aarau, Switzerland and in 1896 he entered the Swiss Federal Polytechnic School in Zurich to be trained as a teacher in physics and mathematics. In 1901, the year he gained his diploma, he acquired Swiss citizenship and, as he was unable to find a teaching post, he accepted a position as technical assistant in the Swiss Patent Office. In 1905 he obtained his doctor's degree. During his stay at the Patent Office, and in his spare time, he produced much of his remarkable work and in 1908 he was appointed Privatdozent in Berne. In 1909 he became Professor Extraordinary at Zurich, in 1911 Professor of Theoretical Physics at Prague, returning to Zurich in the following year to fill a similar post. In 1914 he was appointed Director of the Kaiser Wilhelm Physical Institute and Professor in the University of Berlin. He became a German citizen in 1914 and remained in Berlin until 1933 when he renounced his citizenship for political reasons and emigrated to America to take the position of Professor of Theoretical Physics at Princeton*. He became a United States citizen in 1940 and retired from his post in 1945. After World War II, Einstein was a leading figure in the World Government Movement, he was offered the Presidency of the State of Israel, which he declined, and he collaborated with Dr. Chaim Weizmann in establishing the Hebrew University of Jerusalem. Einstein always appeared to have a clear view of the problems of physics and the determination to solve them. He had a strategy of his own and was able to visualize the main stages on the way to his goal. He regarded his major achievements as mere stepping-stones for the next advance. At the start of his scientific work, Einstein realized the inadequacies of Newtonian mechanics and his special theory of relativity stemmed from an attempt to reconcile the laws of mechanics with the laws of the electromagnetic field. He dealt with classical problems of statistical mechanics and problems in which they were merged with quantum theory: this led to an explanation of the Brownian movement of molecules. He investigated the thermal properties of light with a low radiation density and his observations laid the foundation of the photon theory of light. In his early days in Berlin, Einstein postulated that the correct interpretation of the special theory of relativity must also furnish a theory of gravitation and in 1916 he published his paper on the general theory of relativity. During this time he also contributed to the problems of the theory of radiation and statistical mechanics. In the 1920's, Einstein embarked on the construction of unified field theories, although he continued to work on the probabilistic interpretation of quantum theory, and he persevered with this work in America. He contributed to statistical mechanics by his development of the quantum theory of a monatomic gas and he has also accomplished valuable work in connection with atomic transition probabilities and relativistic cosmology. After his retirement he continued to work towards the unification of the basic concepts of physics, taking the opposite approach, geometrisation, to the majority of physicists. Einstein's researches are, of course, well chronicled and his more important works include Special Theory of Relativity (1905), Relativity (English translations, 1920 and 1950), General Theory of Relativity (1916), Investigations on Theory of Brownian Movement (1926), and The Evolution of Physics (1938). Among his non-scientific works, About Zionism (1930), Why War? (1933), My Philosophy (1934), and Out of My Later Years (1950) are perhaps the most important. Albert Einstein received honorary doctorate degrees in science, medicine and philosophy from many European and American universities. During the 1920's he lectured in Europe, America and the Far East and he was awarded Fellowships or Memberships of all the leading scientific academies throughout the world. He gained numerous awards in recognition of his work, including the Copley Medal of the Royal Society of London in 1925, and the Franklin Medal of the Franklin Institute in 1935. Einstein's gifts inevitably resulted in his dwelling much in intellectual solitude and, for relaxation, music played an important part in his life. He married Mileva Maric in 1903 and they had a daughter and two sons; their marriage was dissolved in 1919 and in the same year he married his cousin, Elsa Löwenthal, who died in 1936. He died on April 18, 1955 at Princeton, New Jersey. From Nobel Lectures, Physics 1901-1921, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1967 This autobiography/biography was written at the time of the award and first published in the book series Les Prix Nobel. It was later edited and republished in Nobel Lectures. To cite this document, always state the source as shown above. * Albert Einstein was formally associated with the Institute for Advanced Study located in Princeton, New Jersey.